SEI TATAS, Kegiatan komunitas belajar “Bajenta
Bajurah” SMPN 1 Pulau Petak diikuti oleh semua dewan guru dilaksanakan
pada Sabtu siang (14/06/2025) di ruang Lab Komputer SMPN 1 Pulau Petak.
Seperti dikatakan Kepala SMPN 1 Pulau Petak Abriansyah
dalam pengantar kegiatan bahwa dalam kegiatan komunitas belajar pada edisi
bulan Juni 2025 mengambil tema " Strategi Implementasi Deep Learning
di Sekolah. Nara sumber kegiatan Inke Permataningsih, S.Pd.
Strategi
Implementasi Deep Learning di Sekolah
Mengintegrasikan deep learning ke dalam sistem
pendidikan bukanlah hal yang instan. Berikut beberapa langkah strategis yang
bisa dilakukan sekolah:
1. Pelatihan Guru
Guru perlu memahami filosofi dan teknik deep learning.
Pelatihan dan pendampingan yang berkelanjutan sangat penting agar guru dapat
merancang dan mengimplementasikan pembelajaran yang bermakna.
2. Desain Kurikulum yang Fleksibel
Kurikulum perlu memberi ruang bagi pendekatan berbasis
proyek, integrasi lintas mata pelajaran, dan pembelajaran berbasis masalah.
3. Pemanfaatan Teknologi
Teknologi dapat menjadi alat bantu untuk memperkaya
pengalaman belajar. Namun, teknologi harus digunakan secara bijak, bukan hanya
sebagai pengganti buku.
4. Evaluasi Autentik
Penilaian dalam deep learning tidak hanya berupa ujian
tertulis, tetapi juga portfolio, jurnal reflektif, presentasi, dan rubrik
berbasis kompetensi.
5. Lingkungan Sekolah yang Mendukung
Kepemimpinan sekolah yang terbuka terhadap inovasi dan
kolaborasi antar guru sangat penting dalam menciptakan budaya deep learning.
Contoh Praktik Deep Learning di Sekolah
Berikut beberapa contoh bagaimana deep learning bisa
diterapkan dalam pembelajaran sehari-hari:
Kursus
online terbaik
❖ Bahasa
Indonesia:
Siswa diminta membuat cerpen berdasarkan pengalaman
pribadi yang dikaitkan dengan nilai-nilai moral. Setelah itu, mereka
menganalisis struktur naratif dan menyajikannya di depan kelas.
❖ IPA:
Siswa menyelidiki polusi air di lingkungan sekitar,
melakukan eksperimen sederhana, kemudian membuat laporan dan solusi berbasis
sains.
❖ IPS:
Siswa membuat peta interaktif tentang pengaruh
perdagangan dunia terhadap budaya lokal dan melakukan presentasi hasil riset
kelompok.
❖ Matematika:
Guru meminta siswa merancang anggaran belanja keluarga
sederhana untuk memahami konsep persentase, perbandingan, dan manajemen
keuangan.
Tantangan dalam Implementasi Deep
Learning
Meski menjanjikan, pendekatan ini juga memiliki
sejumlah tantangan:
· Kurangnya
pemahaman guru terhadap pendekatan ini.
· Keterbatasan
waktu dan kurikulum yang padat.
· Fokus
sekolah yang masih pada hasil ujian standar.
· Kebutuhan
akan sumber daya dan fasilitas yang mendukung.
Namun, tantangan tersebut bisa diatasi secara bertahap
melalui kerja sama semua pihak: pemerintah, sekolah, guru, siswa, dan orang
tua.
Kesimpulan
Deep learning dalam pendidikan bukan hanya tren,
tetapi sebuah kebutuhan untuk mempersiapkan generasi masa depan yang mampu
berpikir kritis, bertindak kreatif, dan berkolaborasi secara efektif.
Pendekatan ini menekankan pada pemahaman mendalam, relevansi pembelajaran, dan
keterampilan berpikir tingkat tinggi.
Pendekatan Deep Learning dalam pembelajaran,
implementasi deep learning menuntut transformasi sistem pendidikan secara
menyeluruh—dari pelatihan guru, desain kurikulum, evaluasi pembelajaran, hingga
budaya sekolah. Dengan komitmen bersama, pendekatan ini dapat menjadi kunci
untuk menciptakan pendidikan yang lebih bermakna dan berkelanjutan di abad
ke-21.