SEI
TATAS, -Mulai
tahun ajaran 2022/2023 Kurikulum Merdeka dapat diterapkan di seluruh satuan
pendidikan, mulai dari TK-B, SD dan SDLB kelas I dan IV, SMP dan SMPLB kelas
VII, SMA dan SMALB dan SMK kelas X. Namun kurikulum Merdeka ini bukan
menjadi kewajiban sekolah untuk menerapkannya, melainkan menjadi sebuah opsi
bagi sekolah. Dan nantinya akan di evaluasi secara nasional untuk diambil
keputusan dalam menentukan kebijakan kurikulum. Demikian Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim saat meluncurkan Kurikulum Merdeka
pada Jumat (11/2) lalu.
Masih menurut Mentri
Nadiem bahwa ada beberapa pilihan yang ditawarkan kepada satuan pendidikan
untuk melaksanakan kurikulum :
1. Kurikulum 2013 : Kurikulum ini tetap bisa dijalankan oleh sekolah seperti biasanya
dengan struktur pembelajaran dan sistem kurikulum seperti biasanya kurikulum
2013. sebagaimana kita ketahui bahwa pada kurikuum ini lebih menekankan pada
pengembangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik serta
menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat. Sehingga dapat
menciptakan sumber daya manusia yang dapat mengahadapi persoalan-persoalan yang
menimpa bangsa ini.
Sekolah diperbolehkan
tetap menggunakan kurikulum 2013 bila belum merasa nyaman melakukan perubahan
2. Kurikulum Darurat (Penyederhanaan K13) : pemberlakuan kurikulum ini bagi sekolah yang ingin melakukan
transformasi namun belum siap dengan perubahan besar, diperkenankan memilih
kurikulum darurat.
Dampak adanya pandemi covid 19 yang mengharuskan
sekolah melaksanakan pembelajaran jarak jauh atau PJJ membuat pemerintah
membuat alternatif kurikulum darurat yaitu penyederhanaan kurikulum 2013.
Dengan melakukan penyederhanaan materi.
3. Kurikulum Merdeka : Sekolah yang menginginkan dan siap dengan perubahan, diperbolehkan
menggunakan kurikulum merdeka. kurikulum ini yang lebih fleksibel dan mendukung
adanya merdeka belajar dan merdeka mengajar, dengan menekankan pada materi yang
esesial serta melakukan pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan murid (teach at the right level) bukan berbasis konten tetapi
berbasis kompetensi, dan melakukan penyesuaian dengan konteks dan muatan lokal.
Ada beberapa keunggulan Kurikulum Merdeka :
Pertama, lebih sederhana dan
mendalam karena kurikulum ini akan fokus pada materi yang esensial dan
pengembangan kompetensi peserta didik (siswa) pada fasenya.
Kedua, tenaga pendidik dan
peserta didik akan lebih merdeka karena bagi peserta didik, tidak ada program
peminatan di SMA, peserta didik memilih mata pelajaran sesuai minat, bakat, dan
aspirasinya. Sedangkan bagi guru, mereka akan mengajar sesuai tahapan capaian
dan perkembangan peserta didik.
Ketiga, Lebih relevan dan
interaktif di mana pembelajaran melalui kegiatan projek akan memberikan
kesempatan lebih luas kepada peserta didik untuk secara aktif mengeksplorasi
isu-isu aktual, misalnya: isu lingkungan kesehatan, dan lainnya untuk mendukung
pengembangan karakter dan kompetensi Profil Pelajar Pancasila.
Siapakah dengan Kurikulum Merdeka ?
Jika sekolah sudah merasa siap untuk menerapkan kurikulum
paradigma baru, dipersilahkan namun apabila belum siap sekolah masih
diperbolehkan menggunakan kurikulum 2013 maupun kurikulum darurat.