SMPN 1 PULAU PETAK SUKSES GELAR SIMULASI ANBK



SEI TATAS – Simulasi Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) 2022 SMP sederajat periode pertama dimulai serentak mulai Senin (1/8). Kegiatan simulasi ini selama dua hari, hari pertama Literasi dan hari kedua Numerasi, yang dilaksanakan secara full online diikuti oleh 37 siswa yang dibagi dalam 2 sesi dimana sesi pertama sebanyak 18 siswa dimulai pukul 8 – 10 WITA dan sesi kedua diikuti oleh 19 siswa pada pukul 10 – 12 WIB.


(Seriusnya siswa dalam mengikuti ANBK pada Senin lalu)


Kegiatan simulasi ini dilaksanakan sebagai bentuk kesiapan dalam menghadapi ANBK pada bulan September nanti, dengan didukung ketersedian perangkat dan jaringan. “Sarana  sudah cukup siap, mulai dari ruangan, perangkat serta jaringan yang memadai. Ada 60 unit chrombook yang kami siapkan,” ucap Kepala SMPN 1 Pulau Petak Abriansyah.


Lebih lanjut dijelaskan bahwa masih ada beberapa kendala terkait proses simulasi ini seperti error server akibat overload, walaupun begitu bisa teratasi dengan baik.


Sebagaimana kita ketahui bahwa ANBK ini adalah sebagai pengganti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) yang menjadi program penilaian mutu sekolah dan sebagai alat deteksi untuk mengetahui kondisi pendidikan sekolah, memotret input, proses dan output pembelajaran di seluruh satuan pendidikan.


(Siswa kelas VIII peserta ANBK sedang dipandu oleh Proktor Sekolah Inke Permataningsih, S.Pd)


Asesmen Nasional adalah program evaluasi yang diselenggarakan oleh Kemdikbud untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan memotret input, proses dan output pembelajaran di seluruh satuan pendidikan. Asesmen Nasional dilaksanakan dengan 3 (tiga) instrumen yaitu  Asesmen Nasional terdiri dari tiga instrumen, yaitu: Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) yang mengukur literasi membaca dan literasi matematika (numerasi) murid,  Survei Karakter yang mengukur sikap, nilai, keyakinan, dan kebiasaan yang mencerminkan karakter murid dan  Survei Lingkungan Belajar yang mengukur kualitas berbagai aspek input dan proses belajar-mengajar di kelas maupun di tingkat satuan pendidikan.


(Mahasiswa PPL dari STAI Kuala Kapuas membantu penyiapan ANBK)

Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) dilakukan untuk mengukur literasi membaca dan numerasi.

a. Literasi membaca didefinisikan sebagai kemampuan untuk memahami, menggunakan, mengevaluasi, merefleksikan berbagai jenis teks tertulis untuk mengembangkan kapasitas individu sebagai warga Indonesia dan warga dunia dan untuk dapat berkontribusi secara produktif kepada masyarakat.

b. Numerasi adalah kemampuan berpikir menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika untuk menyelesaikan masalah sehari-hari pada berbagai jenis konteks yang relevan untuk individu sebagai warga negara Indonesia dan dunia.